GEMPA TASIKMALAYA

Gempa Bumi Tasikmalaya 2/9/2009 : Bencana Lagi Bencana

September 3, 2009
by nusantaraku

http://www.kompas.com/data/photo/2009/09/02/2330011p.JPGKembali lagi, negeri Indonesia diguncang gempa bumi dashyat dengan kekuatan 7.3 skala richter (SR) pada hari Rabu 2/9/2009 sekitar pukul 14.55 WIB. Posisi gempa berada pada 8,24 Lintang Selatan – 107,32 Bujur Timur atau 142 km BaratDaya Tasikmalaya dengan kedalaman 30 km. Dari Pusat Pengendalian Krisis (PPK) Departemen Kesehatan, korban tewas yang tercatat akibat gempa bumi sedikitnya 33 orang. Seperti bencana-bencana sebelumnya, saya memperkirakan jumlah korban akan terus bertambah dalam kurun waktu 2 hingga 5 hari mendatang. Dan dari kekuatan gempa ini, maka angka korban tewas dapat mencapai lebih dari 100 orang.

Sebelumnya, 5 tahun yang lalu tepatnya 26 Desember 2004, Indonesia telah dilanda bencana bumi dan tsunami terbesar sepanjang sejarah berdirinya Republik Indonesia yakni gempa bumi 9.3 SR dan tsunami Aceh. Gempa diawal pemerintahan SBY-JK ini menewaskan sedikitnya 110.ooo jiwa (sebagian besar penduduk Aceh). Tiga bulan kemudian, tanggal 28 Maret 2005, gempa bumi 8.5 SR kembali terjadi dekat Nias-Simeuleu (Sumatra). Gempa ini menyebabkan 361 orang tewas.

Belum selesai menangani korban, 2 bulan kemudian, 27 Mei 2006 terjadi gempa bumi 5.9 SR di Bantul-Yogyakarta yang menewaskan lebih dari 6000 orang. Dan kurang dari dua bulan pasca gempa Bantul, tepat 17 Juli 2006, wilayah Pangandaran – Tasikmalaya diguncang gempa bumi 7.2 SR yang disertai Tsunami. Korban tewas mencapai lebih dari 400 orang. Setelah bencana alam tersebut di tahun 2004-2005, pada tanggal 28 Mei 2006, di Sidoarjo – Jawa Timur, perusahaan salah keluarga konglomerat sekaligus menteri utama (sebagai Menko) kabiet SBY-JK, yakni Lapindo Brantas melakukan kesalahan prosedur dan ‘mengundang’ bencana lumpur yang hingga saat ini tidak ada penyelesaiannya. Selain gempa tersebut, gempa di Padang, Bengkulu dan Sumbawa turut ‘memeriahkan’ gempa bumi pada tahun 2007.

Pangandaran Terkena Bencana Lagi (3 tahun)

Rakyat Pangandaran atau pesisir selatan Pulau Jawa kembali mengalami bencana alam dalam kurun waktu kurang dari 3 tahun. Bahkan gempa bumi pada 2/9/2009 terasa begitu kuat di Kota Bandung. Dan saya baru pertama kali mengalami dan merasakan bagaimana guncangan gempa bumi itu.

Tiga tahun yang lalu 17 Juli 2006, masyarakat Jawa khususnya Pangandaran dan sekitarnya mengalami bencana gempa bumi berkekuatan 7,2 pada skala Richter di lepas pantai Jawa Barat, Indonesia. Gempa bumi ini menyebabkan tsunami setinggi 2 meter yang menghancurkan rumah di pesisir selatan Jawa, dan menewaskan setidaknya 659 jiwa.

Baik gempa Tasikmalaya Juli 2006 maupun September 2009 sama-sama merupakan gempa bumi tektonik. Gempa bumi tektonik adalah jenis gempa bumi yang disebabkan oleh pergeseran lempeng plat tektonik. Gempa ini terjadi karena besarnya tenaga yang dihasilkan akibat adanya tekanan antar lempeng batuan dalam perut bumi. Dan menurut Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Bandung Ismanto, gempa ini terjadi karena terjadi tumbukan dua lempeng bumi yaitu lempeng Indo-australia dan lempeng Asia. Pergerakan antar-lempeng yang sama ini telah menciptakan bencana besar yaitu gempa Yogya dan tsunami Pangandaran beberapa waktu lalu. Dan gempa ini termasuk gempa dangkal karena kedalaman pusat gempa berada kedalaman 30 km. Dampak getaran dari gempa dangkal relatif lebih besar, karena posisi kedalamanannya cukup dangkal dengan permukaan bumi.

Presiden SBY, Presiden Gempa

Sudah ada 6 presiden menjabat di Republik tercinta ini, dan hanya pemerintah Presiden SBY, bencana alam dan gempa bumi tampak tidak berhenti menguncang kehidupan masyarakat. Apakah ini merupakan takdir seperti diramalkan oleh Ronggowarsito tentang 7 satrio piningit? Apakah ramalan satrio piningit ke-6 yakni “SATRIO BOYONG PAMBUKANING GAPURO” sudah ditakdirkan sebagai presiden dengan salah satu ‘hadiahnya’ adalah murka alam?

Bagi para sesepuh, ini mungkin menjadi perbincangan yang menarik. Namun terlepas dari ramalan itu, mari kita berdoa dan memberi bantuan apapun bagi para keluarga korban bencan alam. Dan kita berharap, setidaknya ramalan Ronggowarsito bahwa presiden ke-6 RI identik dengan bencana alam tidak sepenuhnya benar. Karena kita tahu bahwa selama 5 tahun ke depan, Indonesia masih dipimpin oleh “SATRIO BOYONG PAMBUKANING GAPURO”

Semoga para korban dan keluarga korban tetap tabah, mendapat kesembuhan yang cepat, mendapat hikmah dan segenap bangsa Indonesia turut berduka cita dan untuk saling memberi bantuan dalam bulan Ramadhan ini.

0 Responses

Posting Komentar

abcs